PUISI - PUISI FITRIA MARLINA
Saudaraku di Taman Surga
Aku terkejut dengan tulisan itu
Mengingatkan ku pada dirimu
Kini kutahu, kau tak lagi bersamaku
Kau telah dahulu menghadap-Nya
Banyak puisi tercipta
Dengan bahasa yang sahaja
Namun, penuh makna
Saudaraku….
Walau kau kini telah disana
Ditaman yang abadi
Kami akan melanjutkan cita - citamu
Padang, 25 januari 2010
DUNIAKU
Di saat aku menemukan duniaku
Dunia baru menghadangkedamaianku
Disaat aku bercinta dengan-Mu
Musuhku berdiri di depanku
Kapankah aku manemukan duniaku
Tanpa hadangan bubuyutanku?
Aku tidak bisa lagi bercinta dengan-Mu
Rasaku hampa, Lidahku hambar, Tanganku kaku
Kapan kita sambung lagi kisah itu
Kisah yang terputus oleh wakltu
Bisakah ku berjuang tanpa -Mu?
Menemukan kembali duniaku dengan ridho-Mu
Padang 25 januari 2010 (di batas Maghrib)
IBU
Aku rindu
Kembali kepelukanmu
Tetapi, sesuatu menghantuiku
Ingin kudekap dirimu dalam dekapan surga
Tetapi, aku kembali ragu
Sesuatu yang selalu menghantui dan menghantui
Tanpa tahu kepada siapa lagi mengadu
Aku rindu dekapanmu
Aku rindu pelukanmu
Aku rindu belaianmu
Inginku berlari dan berlari mengejar dan menggapaimu
Tapi aku kembali surut dan layu
Ibu….
Kapan kah waktu itu?
Waktu yang selalu kutunggu dan kutunggu
Padang 25 Januari 2010(di peraduanku)
Minggu, 09 Mei 2010
Minggu, 25 April 2010
Pertanyaan diri
Hening
Sunyi
Sepi
Senyap
Kau tetap tak peduli denganku
Kucoba meyakinkanmu
Tapi mengapa kau tak mempercayaiku?
Tuhan, dimana letak keadilan itu?
Disurga
Di neraka
Di antara keduanya?
aku tak tahu
Ku ingin menemukannya sekarang
Sekarang?
Esok?
Aku tak tahu tuhan
Jamahlah diriku, Bisakah ???
Atau
Aku mati
Padang,14 mei 2009
Ms.CooL,23.32
Hening
Sunyi
Sepi
Senyap
Kau tetap tak peduli denganku
Kucoba meyakinkanmu
Tapi mengapa kau tak mempercayaiku?
Tuhan, dimana letak keadilan itu?
Disurga
Di neraka
Di antara keduanya?
aku tak tahu
Ku ingin menemukannya sekarang
Sekarang?
Esok?
Aku tak tahu tuhan
Jamahlah diriku, Bisakah ???
Atau
Aku mati
Padang,14 mei 2009
Ms.CooL,23.32
Selasa, 20 April 2010
SEJARAH NAGARI CUPAK KABUPATEN SOLOK SUMATERA BARAT
Dahulu kala,sebelm ada nama suaut daerah di kabupaten solok,masyarakat di sana hidup berkelompok-kelompok di suatu daerah tertentu,kelompok tersebut biasanya terdiri dari suku yang sama dan satu garis keturunan.
Cupak merupakan salah satu nagari yang terletak di pusat kabupaten solok,atau terletak di jalan lintas sumatera yang menghubungkan semua jalur provinsi di sumatera.
Cupak merupakan nama yang unik dan keunikan yang di sandanag sebagai nama nagari ini juga memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat itu sendiri.
Nama “Cupak” dibambil dari salah satu peristiwa an terjadi di negeri tersebut,begini ceritanya .
Dahulu kala terdengarlah kabar bahwa ada sekelompok suku di daerah barat kabupaten tersebut ingin menebang sebatang bambu,hal tersebut di dengar oleh sekelompok suku yang berada di sebelah timur daerah tersebut
Bambu yang akan di tebang atau diambil tersebut berada di daerah yang memiliki kemiringan yang tinggi yang mana di lereng tersebut lah tinggal kelompok tertentu,ketika dari suku yang tinggal di atas bukit menebang bambu,ketika menebang bambu, bambu tersebut terpotong namun bagian yang berhasil di ambil tersebut terguling ke bawah sehinnga warga yang tinggal di lereng bukit segera mangambilnya dan membuat sesuatu yang berbentuk bulat seperti tabung yang di gunakan untuk menentukan perhitungan dalam menghitung beras,yang bentuknya itu seperti silinder atau tabung,sehingga terbentuklah bulatan yang mereka sebut dengan cupak,karena tempat yang didiami tersebut belum ada nama,maka mereka menyepakati memberi nama tempat tinggal mereka dengan cupak,sedangkan bambu yang tinggal di lereng bukit tadi tergantung dan tidak jatuh ke bawah ,diambil oleh suku yang menebang bambu tadi,yang mereka menyebut bambu tersebut dengan batang suri,karena batang tersebut tergantung dan melayang-layang maka mereka menyebutnya dengan gantung suri,karena terpeleset dalam menyebutkan hal tersebut,sehingga tersebutlah dengan gantung ciri.
Banyak simpang siur cerita yang terjadi di masyarakat,karena banyak sumber yang mengatakan dengan cerita yang berbeda-beda,sehingga penulis mengambil cerita dari sumber yang paling bisa untuk di jadikan bukti yang meyakinkan tentang asal-usul nama daerah ini yaitu dari orang tua-tua yang ada di daerah ini yang banyak mengetahui tentang sejarah tersebut.
Cupak merupakan salah satu nagari yang terletak di pusat kabupaten solok,atau terletak di jalan lintas sumatera yang menghubungkan semua jalur provinsi di sumatera.
Cupak merupakan nama yang unik dan keunikan yang di sandanag sebagai nama nagari ini juga memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat itu sendiri.
Nama “Cupak” dibambil dari salah satu peristiwa an terjadi di negeri tersebut,begini ceritanya .
Dahulu kala terdengarlah kabar bahwa ada sekelompok suku di daerah barat kabupaten tersebut ingin menebang sebatang bambu,hal tersebut di dengar oleh sekelompok suku yang berada di sebelah timur daerah tersebut
Bambu yang akan di tebang atau diambil tersebut berada di daerah yang memiliki kemiringan yang tinggi yang mana di lereng tersebut lah tinggal kelompok tertentu,ketika dari suku yang tinggal di atas bukit menebang bambu,ketika menebang bambu, bambu tersebut terpotong namun bagian yang berhasil di ambil tersebut terguling ke bawah sehinnga warga yang tinggal di lereng bukit segera mangambilnya dan membuat sesuatu yang berbentuk bulat seperti tabung yang di gunakan untuk menentukan perhitungan dalam menghitung beras,yang bentuknya itu seperti silinder atau tabung,sehingga terbentuklah bulatan yang mereka sebut dengan cupak,karena tempat yang didiami tersebut belum ada nama,maka mereka menyepakati memberi nama tempat tinggal mereka dengan cupak,sedangkan bambu yang tinggal di lereng bukit tadi tergantung dan tidak jatuh ke bawah ,diambil oleh suku yang menebang bambu tadi,yang mereka menyebut bambu tersebut dengan batang suri,karena batang tersebut tergantung dan melayang-layang maka mereka menyebutnya dengan gantung suri,karena terpeleset dalam menyebutkan hal tersebut,sehingga tersebutlah dengan gantung ciri.
Banyak simpang siur cerita yang terjadi di masyarakat,karena banyak sumber yang mengatakan dengan cerita yang berbeda-beda,sehingga penulis mengambil cerita dari sumber yang paling bisa untuk di jadikan bukti yang meyakinkan tentang asal-usul nama daerah ini yaitu dari orang tua-tua yang ada di daerah ini yang banyak mengetahui tentang sejarah tersebut.
Senin, 19 April 2010
Kegundahan
Malam ini nun jauh disana
Seseorang sedang mengingat mu
Dialah orang yang selalu
Mengharapkanmu
untuk kembali
Detak jantungmu selalu ia rasakan
Tapi……
Apakah kau mengingatnya????????
Seribu tanya datang kepadamu
Namun kau tak mampu menjawabnya
Kesedihan,penyesalan,bahkan kerinduan
Itulah yang selalu kau bunuh dalam hatimu
Sebegitu keras kah hati mu?????
Aku tak tahu
Pa~dhank
27 oktober 2008
FsC
FOREVER
Malam ini nun jauh disana
Seseorang sedang mengingat mu
Dialah orang yang selalu
Mengharapkanmu
untuk kembali
Detak jantungmu selalu ia rasakan
Tapi……
Apakah kau mengingatnya????????
Seribu tanya datang kepadamu
Namun kau tak mampu menjawabnya
Kesedihan,penyesalan,bahkan kerinduan
Itulah yang selalu kau bunuh dalam hatimu
Sebegitu keras kah hati mu?????
Aku tak tahu
Pa~dhank
27 oktober 2008
FsC
FOREVER
first time
OPINI
MENULIS ITU MUDAH
“Menulis itu mudah”, itulah pelajaran pertama kami dalam mengikuti kuliah komposisi, lalu dosenku bertanya, “Mana yang lebih mudah menulis dari berbicara?”, semua kami menjawab dengan beragam jawaban, ada yang bilang, menulis itu sangat sulit, dan ada juga yang bilang, berbicara itu mudah.
Namun, kami di beri penjelasan oleh dosen, bahwa “Menulis itu sangatlah mudah, dan berbicara itulah yang sangat sulit, mengapa? karena dalam berbicara, kita harus memperhatikan beberapa aspek yang kadangkala bisa membuat kita nervous sebelum berbicara didepan para audience kita, karena kita harus tahu siapa yang menjadi lawan audience, “Siapa dia, Bagaimana tingkat pendidikannya, Guru kita kah, Orang tua kita kah, atau Nenek bagi kita”.
sedangkan dalam menulis, kita tidak perlu menakuti atau berpikir dulu siapa yang ada di depan kita, karena yang menjadi audience atau orang yang kita hadapai hanyalah sebuah kertas putih yang tidak akan men judge kita apabila kita salah dalam mengungkapkan apa yang kita tulis, kita mau menulis sesuatu yang membuat kita senang, sedih, marah atau kita mencaci sekalipun, kita tidak perlu khawatir, karena buku, ataupun pensil yang kita gunakan dalam menulis tersenut, tidak akan marah atau men judge kita menjadi sesuatu yang buruk, hanya saja, kita yang perlu membaca ulang lagi apa yang kita tulis itu berdampak buruk bagi kita atau tidak, si buku yang kita tulis tersebut hanya akan memberikan kode atau tanda - tanda kepada kita”, jelas dosenku.
Menurut Rendra: ”jangan pernah menganggap kertas putih itu hantu”
Dari pernyataan di atas dapat kita ambil sebuah hikmah yang tersirat, dimana menulis itu bukanlah sesuatu yang buruk, sulit, mengerikan atau membosankan, karena dengan menulis, secara tidak langsung, kita sudah mengatakan atai menyalirkan ide kita kepada banyak orang.
Salain itu, juga tidak ada orang yang harus kita jadikan pertimbangan dalam menulis seperti yang kita pikirkan dalam berbicara, karena dengan menulis, secara tidak langsung, kita sudah mengatakan atau menyalurkan ide kita kepada banyak orang.
Selain itu, otak kita yang mampu mengingat apa yang terjadi pada diri kita, juga memiliki keterbatasan, ada yang masuk, berartu juga harus ada yang keluar, dan pengeluaran memori yang kita lakukan itu, sebaiknya kita tuangkan ke dalam sesuatu yang juga bisa kita ingat - ingat nantinya, yaitunya dengan cara menuliskanya, sehingga suatu manuscrip yang bisa kita baca dan juga orang lain, sehingga rtidak terbuang sia- sia. karena itu, menulis yuk dari sekarang, karena menulis itu mudah.
MENULIS ITU MUDAH
“Menulis itu mudah”, itulah pelajaran pertama kami dalam mengikuti kuliah komposisi, lalu dosenku bertanya, “Mana yang lebih mudah menulis dari berbicara?”, semua kami menjawab dengan beragam jawaban, ada yang bilang, menulis itu sangat sulit, dan ada juga yang bilang, berbicara itu mudah.
Namun, kami di beri penjelasan oleh dosen, bahwa “Menulis itu sangatlah mudah, dan berbicara itulah yang sangat sulit, mengapa? karena dalam berbicara, kita harus memperhatikan beberapa aspek yang kadangkala bisa membuat kita nervous sebelum berbicara didepan para audience kita, karena kita harus tahu siapa yang menjadi lawan audience, “Siapa dia, Bagaimana tingkat pendidikannya, Guru kita kah, Orang tua kita kah, atau Nenek bagi kita”.
sedangkan dalam menulis, kita tidak perlu menakuti atau berpikir dulu siapa yang ada di depan kita, karena yang menjadi audience atau orang yang kita hadapai hanyalah sebuah kertas putih yang tidak akan men judge kita apabila kita salah dalam mengungkapkan apa yang kita tulis, kita mau menulis sesuatu yang membuat kita senang, sedih, marah atau kita mencaci sekalipun, kita tidak perlu khawatir, karena buku, ataupun pensil yang kita gunakan dalam menulis tersenut, tidak akan marah atau men judge kita menjadi sesuatu yang buruk, hanya saja, kita yang perlu membaca ulang lagi apa yang kita tulis itu berdampak buruk bagi kita atau tidak, si buku yang kita tulis tersebut hanya akan memberikan kode atau tanda - tanda kepada kita”, jelas dosenku.
Menurut Rendra: ”jangan pernah menganggap kertas putih itu hantu”
Dari pernyataan di atas dapat kita ambil sebuah hikmah yang tersirat, dimana menulis itu bukanlah sesuatu yang buruk, sulit, mengerikan atau membosankan, karena dengan menulis, secara tidak langsung, kita sudah mengatakan atai menyalirkan ide kita kepada banyak orang.
Salain itu, juga tidak ada orang yang harus kita jadikan pertimbangan dalam menulis seperti yang kita pikirkan dalam berbicara, karena dengan menulis, secara tidak langsung, kita sudah mengatakan atau menyalurkan ide kita kepada banyak orang.
Selain itu, otak kita yang mampu mengingat apa yang terjadi pada diri kita, juga memiliki keterbatasan, ada yang masuk, berartu juga harus ada yang keluar, dan pengeluaran memori yang kita lakukan itu, sebaiknya kita tuangkan ke dalam sesuatu yang juga bisa kita ingat - ingat nantinya, yaitunya dengan cara menuliskanya, sehingga suatu manuscrip yang bisa kita baca dan juga orang lain, sehingga rtidak terbuang sia- sia. karena itu, menulis yuk dari sekarang, karena menulis itu mudah.
Langganan:
Postingan (Atom)